Selasa, 06 Mei 2014

Manusia dan Keindahan



Pendahuluan
    Hampir setiap manusia pasti menyukai keindahan, baik itu keindahan fisik maupun non fisik. Namun, sering kali manusia hanya memahami keindahan hanya melalui seni, model pria/wanita, atau apapun yang berhubungan dengan fisik. Padahal, banyak sekali keindahan yang bisa kita peroleh dari hal apa saja, termasuk dari segi non fisik. Oleh karena itu, makalah ini saya susun agar para pembaca dapat memahami arti keindahan yang sesungguhnya, baik dari segi fisik maupun non fisik. Di dalam makalah ini juga dibahas hubungan antara manusia dan keindahan.


Manusia dan keindahan
Menurut ilmu filsafat, manusia adalah pemuja keindahan. Ia akan terus mencari keindahan jika tidak ditemukannya keindahan di depan matanya. Manusia berupaya untuk membeli pakaian baru serta mempercantik dirinya, hanya untuk menikmati keindahan. Bahkan untuk mendapatkan kepuasaan panca indra, manusia rela ke tempat yang berbahaya, seperti ke air terjun dan pegunungan hanya untuk menikmati dan melepas dahaga.
Dari sini dapat disimpulkan antara manusia dan keindahan memiliki keterkaitan. Keindahan memiliki arti sebuah susunan kualitas yang menjadi kesatuan, keselarasan, ketangkupan, keseimbangan, dan pertentangan.

Manusia dan Keindahan - Arti Keindahan

Terdapat beberapa pengertian tentang keindahan, yaitu keindahan dilihat dalam arti luas, estetik murni, serta dalam arti terbatas. Untuk memahami pengertian dari masing-masing keindahan tersebut, berikut pengertian dari masing-masing keindahan tersebut.
  • Keindahan dalam arti luas, yaitu keindahan dalam ide kebaikan, watak yang indah, dan hukum yang indah. Dimana keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
  • Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang pada hubungan dengan apa yang diserapnya.
  • Keindahan dalam arti terbatas, yaitu keindahan yang dapat diserapnya melalui panca indra, yaitu seperti melihat bentuk dan warna.
Keindahan identik dengan kebenaran dan kebenaran identik dengan keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama, yaitu abadi dan memiliki daya tarik yang abadi. Apabila tidak mengandung kebenaran, maka tidak dapat disebut indah. Ada dua nilai terpenting dalam keindahan, yaitu sebagai berikut.
  • Nilai Ekstrinsik, adalah suatu alat untuk membantu suatu hal.
  • Nilai Intrinsik, adalah sifat baik yang terkandung di dalamnya atau apa yang merupakan terkandung di dalamnya.
Selain kedua nilai terpenting tersebut, juga ada teori estetika keindahan yang dikemukakan oleh Jean F.Milo dalam bukunya "Current Concept of Art". Dalam bukunya tersebut, Jean F. Milo memaparkan hal sebagai berikut.
  • Kelompok yang menyebutkan keindahan adalah kelompok yang hanya melihat dari panca indranya saja.
  • Kelompok yang menilai keindahan yang merupakan nilai yang intrinsik pada suatu objek.
  • Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan adalah pertemuan antara subjektif dan Objektif.
Hubungan manusia dan keindahan sangat erat kaitannya. Dimana keindahan yang memiliki arti bagus, menarik, rupawan adalah sebuah kebutuhan yang diperlukan seorang manusia. Manusia akan mewujudkan hal ini untuk memuaskan hasrat yang dibutuhkan oleh rasa inginnya.
Manusia dan Keindahan juga memiliki kaitan sebagai sesuatu yang diciptakan. Manusia menciptakan keindahan karena ada sebab yang hendak dicapai, yaitu adanya tata nilai yang telah usang, adanya perubahan zaman, penderitaan manusia, dan keagungan Tuhan.
Keindahan tidak jauh dari kata seni. Dalam menciptakan seni, manusia akan melakukan perenungan. Merenung adalah mengungkapkan rasa yang ada di dalam hati dan pengungkapan itu dituangkan dalam karya seni yang menghasilkan keindahan. Entah keindahan itu mau dikomersilkan atau tidak, hal itu diserahkan kepada individu masing-masing. Dengan melihat manusia dan keindahan dapat membangun dirinya, maka manusia dapat bersosialisasi terhadap manusia lainnya.
Manusia dan keindahan juga erat kaitannya dalam hal cinta, cinta menjadi suatu keindahan di dalam hati. Jika hati telah berbicara, maka banyak perubahan yang terjadi pada diri si manusia. Cinta tidak harus antara individu, cinta terhadap karya seni pun dapat memberi hal positif pada kehidupan manusia. Dengan begitu, pemeliharaan dan penghargaan terhadap hasil karya sendiri pun akan semakin tinggi.
Keindahan memang sebenarnya memiliki arti yang abstrak. Keindahan tidak dapat disentuh oleh tangan atau dikecap oleh rasa, tetapi keindahan hanya dapat dirasakan oleh panca indra kita. Namun, hasil dari rasa itu dapat mengubah pandangan kita serta dapat pula mengubah keinginan kita. Sebegitu hebatnya pengaruh keindahan kepada manusia.
Banyak para orang-orang berekonomi ke atas yang merelakan puing-puing rupiahnya untuk membeli sebuah keindahan yang dapat memuaskan diri sendiri. Apakah keindahan itu berupa tempat tinggal, kepemilikan kendaraan mewah atau bahkan perhiasan yang megah. Bukan hanya kepuasan terhadap diri sendiri, melainkan kaitannya antara manusia lain. Ada sebuah rasa menghargai terhadap diri sendiri jika keindahan itu dapat dipamerkan kepada orang lain. Dalam pergaulan sosial yang tinggi, maka keindahan akan menjadi nomor satu.
Selama ini keindahan memang didentikkan dengan apa yang kita lihat dan rasakan. Tetapi ada juga keindahan yang tidak dapat kita lihat, tetapi dapat kita bayangkan, yaitu keindahan imajinasi. Jika kita adalah orang yang mudah berimajinasi apalagi jika berimajinasi tinggi segala, maka keindahan dapat terpikirkan di dalam otak kita.

Manusia dan Keindahan - Keindahan sebagai Hasil Karya Manusia

Membuat perubahan sama besarnya seperti kita melihat sebuah keindahan. Keindahan lainnya adalah keindahan yang kita sajikan terhadap orang lain berupa karya. Pertama, kita harus menyukai apa yang akan kita lakukan. Kemudian, kita membuat karya dengan rasa cinta akan keindahan dan memiliki rasa terhadap orang lain yang akan melihatnya.
Dengan melihat dan merasakan apa yang akan disukai orang lain, maka hal itu akan mendorong kita agar membuat sebuah keindahan dengan tujuan agar orang lain mau membeli karya kita. Di sinilah ada penghargaan dari keindahan yang diciptakan melalui imajinasi tinggi kita. Selain arti keindahan yang telah diuraikan sebelumnya, ada pula keindahan lain yang juga memiliki arti yang luas, yaitu sebagai berikut.
  1. Keindahan Jasmani, keindahan ini dapat dilihat dengan melihat apa yang kita miliki secara fisik.
  2. Keindahan Seni, yaitu dengan melihat hasil karya yang kita buat.
  3. Keindahan Alam, yaitu penglihatan akan suatu pesona alam yang dapat dijelaskan dengan kata-kata
  4. Keindahan Moral, dapat dilihat dari perilaku dan tata perilaku dari tiap individu.
  5. Keindahan Intelek, adalah bagaimana cara berpikir seseorang.
Keindahan jasmani dapat dipaparkan lebih luas, yaitu bagaimana cara kita memakai pakaian serta bagaimana kita memberikan penampilan yang menarik. Itulah manusia dan keindahan yang berusaha untuk memperlihatkan keindahan yang sebenarnya. Dimana dia bukan saja ingin memuaskan dirinya, melainkan juga ingin memuaskan orang lain yang melihatnya. Oleh karena itu, timbullah adanya rasa menghargai terhadap keindahan walaupun itu keindahan secara fisik.
Manusia dan keindahan pada seni adalah suatu hasil karya yang diciptakan seorang manusia. Hasil karya seni ini adalah sebuah ciptaan dari konsep yang dibuat oleh pecinta seni atau pembuat seni. Seni tidak hanya berasal dari imajinasi semata, tetapi juga berasal dari apa yang dia lihat atau dia telah miliki. Keindahan seni bukan hanya menjadi sebuah penghargaan dari orang lain, tetapi juga merupakan penghargaan dari segi komersil. Keindahan alam bukan merupakan sebuah ciptaan manusia, tetapi ciptaan Tuhan yang sudah ada sejak bumi ini diciptakan.
Keindahan ini dapat menjadi inspirasi terhadap karya seni. Keindahan ini sangat murni dan tidak dapat diubah. Hanya bencana alam yang dapat mengubah sebuah keindahan alam. Dimana orang berlomba-lomba untuk dapat menikmati keindahan alam ini. Keindahan alam tidak hanya dirasakan di negeri sendiri, tetapi juga dapat dirasakan di negeri orang lain.
Biaya yang dikeluarkan tidak akan menjadi faktor besar dalam mewujudkna keindahan itu. Bahkan walaupun membutuhkan biaya yang mahal, orang tidak pernah sungkan berkali-kali mengeluarkan biaya mahal demi menikmati sebuah keindahan. Dari sini dapat dilihat bahwa manusia dan keindahan sangat erat kaitannya.
Keindahan moral lain lagi, hal ini sangat berkaitan antara manusia dan keindahan. Pertama, jika kita melihat kecantikan seseorang atau ketampanan seseorang, hal itu sudah merupakan keindahan buat diri kita. Apalagi jika keindahan itu ditambah dengan keindahan moral, maka akan membawa nilai yang lebih baik dalam pergaulan.
Keindahan moral sangat berpengaruh pada pergaulan, baik itu di kalangan ekonomi kecil maupun di kalangan ekonomi atas. Moral adalah penilaian yang dapat memasuki kehidupan individu dalam arti pribadi. Bukan hanya sekedar penghargaan, tetapi juga keunggulan dalam bermoral baik merupakan keindahan yang dapat dirasakan sampai ke dalam hati.
Antara manusia dan keindahan secara intelek sangat berbeda. Seseorang yang terlihat pintar sudah merupakan keindahan yang dikagumi oleh orang sekitar. Keindahan intelek sangat mahal harganya. Selain ada penghargaan pada diri manusia itu, orang yang memiliki keindahan intelek ini adalah orang-orang yang dicari untuk dipekerjakan pada instansi besar.
Orang intelek juga dapat memimpin negara ini. Dari semua ini dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah awal dari terbentuknya hasil karya manusia. Oleh karena itu, manusia dan keindahan sangat berhubungan terutama dalam kehidupan sehari-hari.

















Penutup

   Dari makalah yang saya paparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa keindahan tidak hanya didapat dari segi fisik saja, dari segi non fisik pun keindahan juga bisa kita dapatkan dengan baik. Mungkin beberapa dari kita pernah mendengar istilah “Don’t Judge Book By It’s Cover”, yang berarti jangan menilai sesuatu dari penampilan luarnya saja. Karena sesuatu yang baik di luarnya, belum tentu baik di dalamnya. Maka dari itu, sebaiknya kita perlu belajar untuk memahami “apa” dan “bagaimana” keindahan yang sesungguhnya.
Time Published : WIB.
Rating : 7/10.

Manusia dan Cinta Kasih



Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta juga dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
Terminologi
Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
  • Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros.
  • Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia.
  • Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape.
  • Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge.
Etimologi
Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
  • Perasaan
  • Pengenalan
  • Tanggung jawab
  • Perhatian
  • Saling menghormati
Erich Fromm dalam buku larisnya (The Art of Loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: care, responsibility, respect, knowledge muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggung jawab pada si anak. Sementara tanggung jawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan, dan individu lainnya pada sikap otoriter.

Cinta Kasih Adalah Naluri Pemberian Tuhan

Adalah sebuah hal yang lumrah dan wajar bagi manusia untuk memiliki cinta dan kasih kepada orang lain. Karena memang cinta kasih ini adalah sebuah naluri yang telah diberikan kepada manusia sejak lahir. Setiap manusia memang telah dilahirkan dengan memiliki naluri untuk menyayangi dan mencintai manusia yang lain.
Naluri untuk mencintai ini tidak hanya diberikan kepada lawan jenis saja misalnya seorang lelaki kepada seorang wanita yang ia cintainya atau pun sebaliknya. Namun, dengan adanya naluri inilah seorang ibu bisa sangat mencintai anaknya, atau juga seorang bapak juga mencintai anaknya, atau juga sebaliknya anak yang mencintai dan menyayangi orang tuanya.
Dengan adanya naluri inilah maka keberlangsungan jenis manusia bisa dapat dipertahankan dan manusia tak akan pernah punah. Mengapa bisa dikatakan demikian? Perkataan manusia bisa punah sangatlah jauh dari sebuah kenyataan yang dapat terjadi.
Namun memang sejatinya, naluri cinta dan kasih inilah yang memang telah sengaja diberikan Tuhan Yang Maha Esa bersamaan dengan penciptaan manusia untuk hal ini, menjaga keberlangsungan jenis manusia sehingga manusia tak akan pernah punah.
Dengan naluri cinta dan kasih ini, manusia yang satu dapat tertarik kepada lawan jenisnya. Perasaan awal yang bermula dari sekedar rasa tertarik ini tentunya akan memiliki akhir yaitu perasaan untuk menyayangi dan mencintai manusia yang lainnya.
Inilah yang akan menjadi dasar adanya sebuah pernikahan di dalam Islam. Walau pun memang tak semua pernikahan harus memiliki syarat terdapatnya rasa tertarik antara kedua orang manusia tersebut. Karena sejatinya rasa cinta dan sayang dapat dipupuk sepanjang waktu berjalan. Terlebih hal ini akan lebih mudah dilakukan jika memang yang dilakukan adalah untuk menggapai keridhoaan dari Allah.
Setelahnya terjadilah pernikahan. Dengan pernikahan ini, akan ada hubungan seksual yang sekali lagi didasari pada sebuah perasaan cinta dan kasih pada pasangannya. Jika memang Allah menghendaki maka dari hubungan badan antara suami dan istri ini akan menghasilkan sebuah janin yang akan menjadi calon manusia baru.
Janin ini akan tertanam di rahim si wanita yang tak lama lagi akan disebut dengan ibu. Selama sembilan bulan, janin di rahim si ibu akan terus berkembang dan tumbuh sampai akan tiba waktunya si janin siap untuk dilahirkan.
Pada masa mengandung si janin pun, naluri cinta dan kasih sayang ini juga sangat memainkan perannya. Hal ini dapat terlihat jelas dari perasaan yang ada dan dialami oleh si ibu.
Walau pun sebagian besar wanita melewati masa kehamilan dengan keadaan yang tak sellau sehat dan normal namun, kebanyakan dari mereka tetap menikmati keadaan itu. Hal ini terjadi karena adanya perasaan bahagia bahwa sebentar lagi akan ada calon manusia baru yang ia lahirkan dari rahimnya.
Terlebih ketika mengalami proses melahirkan yang memang dialami dengan kesakitan yang sangat. Si ibu akan merasakan hilangnya rasa sakit yang telah baru saja dirasakan setelah melihat lahirnya bayi yang selama sembilan bulan ini ia kandung di dalam perutnya. Kebahagiaan dan perasaan cinta dan kasih akan menutupi dan menyirnakan segala rasa sakit yang dialami. Semuanya karena naluri cinta dan kasih ini.
Naluri cinta dan kasih ini tidak hanya berhenti pada titik ini saja. Naluri cinta dan kasih ini justru akan semakin berkembang dan dirasakan oleh orang tua dan anak sejalan dengan perkembangan kehidupan si anak.
Orang tua terutama ibu membesarkan dan mengasuh si anak dengan penuh rasa kasih dan sayang. Segala perasaan capek dan lelah dalam mengasuh anak tak dirasakan lagi ketika melihat anak dapat tumbuh lebih besar dan besar lagi di setiap harinya.
Naluri cinta dan kasih ini akan membimbing orang tua untuk mendidik dan mengasihi anak dengan perasaan cinta pula. Inilah yang disebut bahwa naluri cinta kasih tak hanya untuk pasangan lawan jenis saja namun juga ada antara orang tua dan anaknya.

Pengendalian Naluri Cinta Kasih

Banyak masalah yang timbul dari pelampiasan naluri cinta dan kasih ini. Terutama jika naluri ini berkenaan dengan perasaan cinta dan sayang yang ada untuk lawan jenis. Ketika sudah ada perasaan tertarik di hati kepada lawan jenis maka seakan-akan hati akan selalu menuntun untuk selalu mengingat di pujaan hati.
Hati akan selalu mengajak pikiran dan otak untuk selalu memikirkan dia. Bahkan ketika dalam tataran yang sudah sangat ekstrim, yang ada adalah keinginan untuk selalu bertemu, melakukan kontak fisik seperti berpegangan tangan, berpelukan atau bahkan berciuman. Bahkan sampai ada yang sudah memiliki fantasi untuk melakukan apa yang selayaknya dilakukan oleh lawan jenis.
Dalam hal ini, naluri cinta dan kasih ini dapat dikendalikan. Naluri ini tak sellu harus dituruti. Ketika ingin bertemu si dia maka apa pun harus dilakukan untuk dapat bertemu dengan si dia. Naluri ini sekali lagi dapat dikendalikan.
Cara pengendaliannya adalah dengan mengalihkan timbulnya naluri ini kepada hal lain. Misalnya ketika bayangan si dia muncul di dalam hati yang juga memunculkan perasaan untuk bertemu atau pun memeluk si dia maka pikiran dibawa untuk memikirkan hal yang lain.
Hal ini terutama harus banyak dilakukan oleh para remaja kita. Mereka belum pada waktu yang tepat untuk memikirkan hubungan yangs serius. Untuk itu, pengalihan dapat dilakukan dengan melakukan hal lain yang lebih positif misalkan lebih berkosentrasi lagi untuk menimba ilmu, membaca buku pengetahuan atau ilmu agama serta melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.
Itulah bagaimana naluri cinta kasih ada di dalam kehidupan manusia.
Time Published : WIB.
Rating : 7/10.

Manusia dan Kebudayaan



Manusia
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan manusia. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Time Published : WIB.
Rating : 7/10.

Kamis, 06 Maret 2014

Ilmu Budaya Dasar

Pengertian Ilmu Budaya Dasar

    Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang dasar-dasar suatu kebudayaan, dan hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Istilah Ilmu Budaya Dasar(IBD) dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi, berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar diharapkan seseorang akan bisa menjadi manusia yang lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih sopan. Dengan demikian, Ilmu Budaya Dasar ini berhubungan dengan masalah yang berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai manusia yang berbudaya.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar

    Tujuan mempelajari ilmu budaya dasar adalah untuk dapat lebih memahami permasalahan-permasalahan yang ada dikehidupan sehari-hari, memperluas wawasan  seseorang tentang budaya masyarakat, memahami serta memakhlumi perbedaan-perbedaan budaya dilingkungan sekitar, serta membantu seseorang untuk lebih bersikap kritis terhadap budaya disekitarnya.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

    Ruang lingkup ilmu budaya dasar tidak hanya mencakup kebudayaan-kebudayaan yang berbentuk seni, namun juga aspek kehidupan yang merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan kebudayaan, serta hakekat manusia yang satu dan universal, walaupun berbeda perwujudannya dalam kehidupan sehari-hari.
Time Published : WIB.
Rating : 7/10.