Selasa, 06 Mei 2014

Manusia dan Cinta Kasih



Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta juga dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Bisa dialami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke-21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
Terminologi
Penggunaan istilah cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:
  • Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros.
  • Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia.
  • Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape.
  • Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge.
Etimologi
Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.
Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
  • Perasaan
  • Pengenalan
  • Tanggung jawab
  • Perhatian
  • Saling menghormati
Erich Fromm dalam buku larisnya (The Art of Loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: care, responsibility, respect, knowledge muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggung jawab pada si anak. Sementara tanggung jawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan, dan individu lainnya pada sikap otoriter.

Cinta Kasih Adalah Naluri Pemberian Tuhan

Adalah sebuah hal yang lumrah dan wajar bagi manusia untuk memiliki cinta dan kasih kepada orang lain. Karena memang cinta kasih ini adalah sebuah naluri yang telah diberikan kepada manusia sejak lahir. Setiap manusia memang telah dilahirkan dengan memiliki naluri untuk menyayangi dan mencintai manusia yang lain.
Naluri untuk mencintai ini tidak hanya diberikan kepada lawan jenis saja misalnya seorang lelaki kepada seorang wanita yang ia cintainya atau pun sebaliknya. Namun, dengan adanya naluri inilah seorang ibu bisa sangat mencintai anaknya, atau juga seorang bapak juga mencintai anaknya, atau juga sebaliknya anak yang mencintai dan menyayangi orang tuanya.
Dengan adanya naluri inilah maka keberlangsungan jenis manusia bisa dapat dipertahankan dan manusia tak akan pernah punah. Mengapa bisa dikatakan demikian? Perkataan manusia bisa punah sangatlah jauh dari sebuah kenyataan yang dapat terjadi.
Namun memang sejatinya, naluri cinta dan kasih inilah yang memang telah sengaja diberikan Tuhan Yang Maha Esa bersamaan dengan penciptaan manusia untuk hal ini, menjaga keberlangsungan jenis manusia sehingga manusia tak akan pernah punah.
Dengan naluri cinta dan kasih ini, manusia yang satu dapat tertarik kepada lawan jenisnya. Perasaan awal yang bermula dari sekedar rasa tertarik ini tentunya akan memiliki akhir yaitu perasaan untuk menyayangi dan mencintai manusia yang lainnya.
Inilah yang akan menjadi dasar adanya sebuah pernikahan di dalam Islam. Walau pun memang tak semua pernikahan harus memiliki syarat terdapatnya rasa tertarik antara kedua orang manusia tersebut. Karena sejatinya rasa cinta dan sayang dapat dipupuk sepanjang waktu berjalan. Terlebih hal ini akan lebih mudah dilakukan jika memang yang dilakukan adalah untuk menggapai keridhoaan dari Allah.
Setelahnya terjadilah pernikahan. Dengan pernikahan ini, akan ada hubungan seksual yang sekali lagi didasari pada sebuah perasaan cinta dan kasih pada pasangannya. Jika memang Allah menghendaki maka dari hubungan badan antara suami dan istri ini akan menghasilkan sebuah janin yang akan menjadi calon manusia baru.
Janin ini akan tertanam di rahim si wanita yang tak lama lagi akan disebut dengan ibu. Selama sembilan bulan, janin di rahim si ibu akan terus berkembang dan tumbuh sampai akan tiba waktunya si janin siap untuk dilahirkan.
Pada masa mengandung si janin pun, naluri cinta dan kasih sayang ini juga sangat memainkan perannya. Hal ini dapat terlihat jelas dari perasaan yang ada dan dialami oleh si ibu.
Walau pun sebagian besar wanita melewati masa kehamilan dengan keadaan yang tak sellau sehat dan normal namun, kebanyakan dari mereka tetap menikmati keadaan itu. Hal ini terjadi karena adanya perasaan bahagia bahwa sebentar lagi akan ada calon manusia baru yang ia lahirkan dari rahimnya.
Terlebih ketika mengalami proses melahirkan yang memang dialami dengan kesakitan yang sangat. Si ibu akan merasakan hilangnya rasa sakit yang telah baru saja dirasakan setelah melihat lahirnya bayi yang selama sembilan bulan ini ia kandung di dalam perutnya. Kebahagiaan dan perasaan cinta dan kasih akan menutupi dan menyirnakan segala rasa sakit yang dialami. Semuanya karena naluri cinta dan kasih ini.
Naluri cinta dan kasih ini tidak hanya berhenti pada titik ini saja. Naluri cinta dan kasih ini justru akan semakin berkembang dan dirasakan oleh orang tua dan anak sejalan dengan perkembangan kehidupan si anak.
Orang tua terutama ibu membesarkan dan mengasuh si anak dengan penuh rasa kasih dan sayang. Segala perasaan capek dan lelah dalam mengasuh anak tak dirasakan lagi ketika melihat anak dapat tumbuh lebih besar dan besar lagi di setiap harinya.
Naluri cinta dan kasih ini akan membimbing orang tua untuk mendidik dan mengasihi anak dengan perasaan cinta pula. Inilah yang disebut bahwa naluri cinta kasih tak hanya untuk pasangan lawan jenis saja namun juga ada antara orang tua dan anaknya.

Pengendalian Naluri Cinta Kasih

Banyak masalah yang timbul dari pelampiasan naluri cinta dan kasih ini. Terutama jika naluri ini berkenaan dengan perasaan cinta dan sayang yang ada untuk lawan jenis. Ketika sudah ada perasaan tertarik di hati kepada lawan jenis maka seakan-akan hati akan selalu menuntun untuk selalu mengingat di pujaan hati.
Hati akan selalu mengajak pikiran dan otak untuk selalu memikirkan dia. Bahkan ketika dalam tataran yang sudah sangat ekstrim, yang ada adalah keinginan untuk selalu bertemu, melakukan kontak fisik seperti berpegangan tangan, berpelukan atau bahkan berciuman. Bahkan sampai ada yang sudah memiliki fantasi untuk melakukan apa yang selayaknya dilakukan oleh lawan jenis.
Dalam hal ini, naluri cinta dan kasih ini dapat dikendalikan. Naluri ini tak sellu harus dituruti. Ketika ingin bertemu si dia maka apa pun harus dilakukan untuk dapat bertemu dengan si dia. Naluri ini sekali lagi dapat dikendalikan.
Cara pengendaliannya adalah dengan mengalihkan timbulnya naluri ini kepada hal lain. Misalnya ketika bayangan si dia muncul di dalam hati yang juga memunculkan perasaan untuk bertemu atau pun memeluk si dia maka pikiran dibawa untuk memikirkan hal yang lain.
Hal ini terutama harus banyak dilakukan oleh para remaja kita. Mereka belum pada waktu yang tepat untuk memikirkan hubungan yangs serius. Untuk itu, pengalihan dapat dilakukan dengan melakukan hal lain yang lebih positif misalkan lebih berkosentrasi lagi untuk menimba ilmu, membaca buku pengetahuan atau ilmu agama serta melakukan hal lain yang lebih bermanfaat.
Itulah bagaimana naluri cinta kasih ada di dalam kehidupan manusia.
Time Published : WIB.
Rating : 7/10.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar